Jumat, 30 Maret 2012

Wisata Sejarah Penyiaran (WSP) Menyambut Harsiarnas

 Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) yang jatuh pada tanggal 1 April akan disambut dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers dan Penyiaran Surakarta (LPPS), di antaranya adalah Wisata Sejarah Penyiaran (WSP). Acara tersebut dilaksanakan pada Kamis (29/3) pagi dan diikuti sekitar 35 Insan Penyiaran se-Solo Raya.

           Dengan mengendarai andhong hias, rombongan peserta WSP berwisata ke sejumlah tempat yang merupakan bagian dari penyiaran. Rute wisata mulai dari Loji Gandrung – Mangkunegaran – Pendopo Kepatihan – Monumen Pers Nasional (MPN) – Embrio Museum Penyiaran – Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta.
        Saat rombongan sampai di MPN, pemandu WSP, Saryo Rio menjelaskan kepada peserta tentang perangkat pemancar radio zaman perjuangan kemerdekaan yang  dijuluki Radio Kambing. Julukan itu diberikan karena perangkat tersebut pernah disembunyikan pejuang RRI dan TNI ke dalam kandang kambing di lereng Gunung Lawu untuk mengelabui tentara Belanda antara tahun 1948 hingga 1949. Radio Kambing tersebut merupakan salah satu koleksi benda pers bersejarah di MPN.
            Humas MPN, Listyawati, mempersilakan peserta WSP untuk melihat-lihat pameran tematis Ekspose Media, pameran benda pers bersejarah, diorama peristiwa sejarah pers, serta perpustakaan. Para peserta WSP tampak antusias mendengarkan penjelasan tentang benda-benda yang dipamerkan di MPN tersebut.

Salah seorang peserta WSP, Tutik dari KPID Jawa Tengah menuturkan bahwa dengan mengunjungi MPN dapat mengingatkan kita pada perjuangan insan pers di masa lalu. “Kunjungan ke Monumen Pers seperti ini penting dilakukan untuk memperkenalkan dunia pers kepada  anak muda yang sehari-harinya menggunakan teknologi maju untuk mencari dan memberi informasi, agar mereka mengetahui susahnya perjuangan pers masa lalu,” katanya.



Sebelumnya, Direktur LPPS (Lembaga Pers Penyiaran Surakarta), Hari Wiryawan mengatakan, digagasnya WSP yang telah dua kali digelar tersebut bertujuan untuk menghormati jasa para pendahulu dunia penyiaran Indonesia serta menjaga dan melestarikan cagar budaya penyiaran.
            Selain WSP, dalam peringatan Harsiarnas juga bakal digelar Sarasehan Penyiaran dengan topik Cagar Budaya Penyiaran dalam Tata Kota dan Wisata Solo bertempat di Pendopo Kepatihan Mangkunegaran pada Sabtu (31/3) yang rencananya akan menghadirkan Walikota Solo Joko Widodo sebagai pembicara.
            Rangkaian acara peringatan Harsiarnas akan ditutup dengan kampanye insan penyiaran menyelamatkan Cagar Budaya Penyiaran dalam ajang Ekspresi Insan Penyiaran yang akan digelar pada Minggu (1/4) di arena Car Free Day depan Taman Sriwedari Surakarta. ( Tri Octory Rustiana )




-:: powered by @ pratamafmsolo.net.tc ::-

0 komentar:

 
wibi-creation | | udje-creation | | bendoel-creation | | PratamafmSolo Copyright ©